SSIA : valuasi murah dengan potensi bagus
Berawal dari PT Multi Investments Limited yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1971, SSIA bertransformasi menjadi PT Surya Semesta Internusa pada tahun 1995. Kegiatan utama SSIA adalah bergerak dalam bidang jasa konstruksi, pengembang kawasan industri, properti komersial, dan perhotelan melalui penyertaan pada entitas anak.
Diversifikasi portofolio Perseroan meliputi Suryacipta City of Industry, hotel Gran Melia Jakarta, Melia Bali Villas & Spa Resort, Banyan Tree Ungasan Resort - Bali dan BATIQA Hotels.
Selama lebih dari 40 tahun mengembangkan bisnis properti, SSIA telah memiliki brand recognition dan menempatkan SSIA sebagai salah satu dari jajaran perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia. Menyempurnakan langkahnya sebagai perusahaan terkemuka, SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada 27 Maret 1997.
Analisis Fundamental
Laporan Keuangan SSIA
Berdasarkan laporan keuangan (kuartal) diatas, pendapatan mengalami penurunan secara YoY , namun secara QoQ selalu mengalami kenaikan. Terdapat kenaikan pada laba bersih perusahaan secara YoY dengan kenaikan yang cukup signifikan, namun pada kuartal 3 2017 mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. NPM selama tahun 2016 cenderung mengalami penurunan setiap kuartalnya, namun pada tahun 2017 terdapat kenaikan signifikan dari kuartal 2 dan kembali mengalami sedikit penurunan pada kuartal 3.
Jika kita ambil secara tahunan, pendapatan cenderung stabil dari tahun 2013 - 2016, namun terjadi penurunan dari laba bersih dan NPM. Tahun 2017 mengalami kenaikan signifikan dari laba bersih dan NPM, dimana kenaikan NPM menunjukkan bahwa perusahaan mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang ada.
Neraca Keuangan SSIA
Berdasarkan neraca keuangan (kuartal), Aset mengalami kenaikan secara YoY, namun cenderung stabil jika dilihat secara QoQ. Utang perusahaan selama kuartal 3 2016 sampai kuartal 1 2017 mengalami sedikit kenaikan, hal ini mengakibatkan kenaikan pada DER perusahaan. Ekuitas selama tahun 2016 cenderung stabil, namun sejak kuartal 2 tahun 2017 terdapat kenaikan dari segi ekuitas dan dapat mengimbangi Utang yang terjadi, sehingga dapat menurunkan DER perusahaan.
Aset perusahaan terus mengalami kenaikan selama kurun waktu 5 tahun ini, begitu juga dengan Utang dan Ekuitas perusahaan. DER mengalami penurunan pada tahun 2013 - 2015 dan mengalami kenaikan pada tahun 2016, namun pada tahun 2017 kembali mengalami penurunan yang merupakan hal baik bagi perusahaan.
Data perusahaan berikutnya adalah Neraca Ekuitas perusahaan. Pada Neraca Ekuitas terdapat 3 hal yang dapat disampaikan. Total Aset lebih dari 50%, Total Ekuitas hampir sama dengan Total Utang sebesar 24% dan 25%. Persentase Utang terhadap Ekuitar tidak terlalu mengkawatirkan, karena hanya selisih 1% saja. Quick Ratio perusahaan sebesar 2x, dimana perusahaan mampu membayar kewajibannya dengan sangat baik. Neraca Ekiutas SSIA
Analisis Teknikal
Secara teknikal, saham ini mampu breakout MA60 dan bertahan diatasnya. Pada perdagangan kemarin berhasil breakout resisten 535 dengan kenaikan 4.8% disertai dengan volume tinggi. Akumulasi yang terjadi cukup bagus dan indikator MFI menunjukkan kenaikan signifikan selama masa konsolidasi kemarin. Risiko pada saham ini masih terbatas, mengingat baru saja breakout resisten serta MA60 dengan volume cenderung tinggi. Resisten terdekat saat ini adalah 610.
Timeframe Weekly juga menunjukkan pola kenaikan yang disertai dengan volume tinggi, sama seperti pada awal tahun 2017 lalu (kotak warna merah) dengan kenaikan disertai volume tinggi. Pada weekly sudah muncul sinyal action berupa Buy or Hold bagi yang belum punya atau sudah punya saham ini. Kondisi yang ada dalam timeframe weekly adalah sideways dengan range 452 - 800, jika saham ini melanjutkan kenaikan maka ada potensi swing dengan target 800 dan apabila resisten tersebut dapat tertembus maka kenaikannya akan lebih tinggi lagi.
Opini Penulis
Penurunan dari segi laba bersih dan NPM dikarenakan beberapa tahun lalu bidang konstruksi dan properti mengalami penurunan, sehingga berdampak bagi perusahaan ini. Akhir tahun 2017 menjadi awal kenaikan bidang konstruksi dan properti, dimana beberapa harga saham bidang tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan. Perolehan laba bersih dan NPM perusahaan ini mengalami perbaikan sejak kuartal 2 tahun 2017 lalu.
Saham SSIA ini masih katergori undervalue, karena PBV (0.57x) dan PER (1.58x) sangat rendah, sedangkan ROA sebesar 18.41% dan ROE sebesar 36.06%. Book value saham ini sebesar 966 atau masih ada potensi sebesar 0.43x dari harga sekarang, jika dalam harga saham terdapat potensi kenaikan sebesar 75.45% dari harga sekarang atau sebesar book value berdasarkan PBV saat ini. Apabila kita menghitung berdasarkan ROEnya, maka sudah seharusnya PBV saham berada pada kisaran 3.6x dari book value atau harga sahamnya sekitar 1,980.
NB: Ulasan ini bukan merupakan suatu ajakan untuk melakukan pembelian atau penjualan, melainkan hanya menganalisa berdasarkan sudut pandang penulis.
Disclaimer On
Analisa oleh Ardiansyah Agung W.
Sumber data : RTI Business, HOTS Mirae Asset Sekuritas, dan http://www.suryainternusa.com/id
Cara Berinvestasi Saham buat yang ingin tahu lebih banyak
ReplyDelete