Ciri dan Tips Terhindar dari Pom-pom Saham untuk Pemula
Bagi yang sudah lama berkecimpung di dunia pasar modal terlebih saham, pasti pernah berjumpa dengan beberapa saham yang di pom-pom habis-habisan oleh individu atau kelompok.
Pom-pom adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara mengajak orang lain untuk membeli atau menjual suatu saham pada waktu tertentu. Hal ini sangat bermanfaat untuk menaikan/menurunkan harga dengan cepat.
Namun perlu diingat bahwa, dalam hal ini tidak semuanya diuntungkan, mengingat ada banyak orang yg membeli atau menjual dengan harga yg berbeda. hal ini tentu sangat menguntungkan bagi orang-orang yg sudah mempunyai harga saham di bawah. Tapi apa yg terjadi dengan orang" yg terpengaruh akan hal tersebut?
Mereka cenderung akan membeli dengan harga yg tinggi, sehingga membuat mereka memiliki risiko yg lebih besar daripada orang yg sudah punya barang di harga bawah tersebut.
Kenapa hal tersebut dilakukan?
Karena ingin mendapat keuntungan yang lebih. Banyak diantara kita ingin mendapat keuntungan yang lebih dari kenaikan harga saham atau lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan campur tangan dari orang lain.
Mekanisme perdagangan di pasar:
Sudah menjadi rahasia umum jika pasar bergerak dinamis. Adanya penjual dan pembeli yang mengantri atau tercermin dalam bid dan offer. Harga saham akan naik atau turun jika terjadi deal antara penjual dan pembeli, atau dikenal dengan istilah match done.
Terdapat supply and demand. Jika supply lebih dominan menyebabkan harga cenderung turun, sebaliknya jika demand lebih dominan menyebabkan harga cenderung naik. Karena hal inilah, mulus atau tidaknya pom-pom tidak lepas dari campur tangan orang lain.
Banyak sekali yg menjadi korban dari pom-pom saham ini. bahkan jumlahnya lebih banyak daripada beberapa orang yg meraih keuntungan dari pom-pom tersebut.
Rata-rata yg menjadi korban dari tindakan ini adalah seseorang yg baru saja masuk dunia saham dan belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman tentang dunia saham. Banyak sekali orang-orang yg membeli saham hanya berdasarkan rekomendasi atau ajakan yg subyektif atau hanya berdasarkan pada pandangan pribadi seseorang tersebut. Langsung beli offer atau jual bid menjadi tindakan bagi korban. hal tersebut karena psikologi yg kacau.
Langsung pada inti nya..
Ciri-ciri pom-poman saham :
1. Selalu memberi ulasan atau analisa berlebihan terhadap saham tertentu.
2. Menganalisa saham hanya berdasarkan subjektif atau pandangan pribadinya tanpa mempedulikan apa yg sebenarnya terjadi pada saham tersebut.
3. Sangat aktif membicarakan saham tersebut pada saat market buka. Hal ini berguna untuk mempengaruhi psikologi orang lain agar terpengaruh dengan tindakan pom" tersebut.
4. Apabila pom"annya tidak sesuai ekspektasi, maka akan diam seribu bahasa.
5. Menyebarkan berita atau hal" yg terkait dengan saham tersebut dan hanya berita bagus-bagus saja.
6. Ada kemungkinan orang yg pom-pom tersebut punya barang dengan harga bawah, sehingga akan menjadi keuntungan besar untuk dia jika harganya naik tinggi.
7. Dan lain sebagainya yg mungkin belum terdeteksi tindakannya.
Tips sederhana agar terhindar dari pom-poman saham:
1. Analisa saham tersebut secara mandiri dan obyektif.
2. Jangan mudah terpengaruh dengan ulasan atau ajakan yg belum jelas atau tidak mempunyai dasar yg pasti.
3. Cek kembali saham tersebut, apakah hal itu benar-benar sesuai analisa objektif atau hanya sekedar ajakan semata.
4. Atur psikologi dengan baik.
5. Jangan langsung membeli saham tersebut tanpa menganalisa kembali.
6. Sebelum melakukan pembelian atau penjualan, cek dahulu teknikal (trading) maupun fundamentalnya (invest).
Kita buka kembali pemikiran sederhana. Untung atau rugi siapa yg akan menanggungnya? Kita sendiri bukan. Jika kita mengalami kerugian dari pom-poman tersebut siapa yg akan bertanggung jawab? Kita sendiri lagi.
Oleh karena itu, jangan mudah terpengaruh dengan pom-poman saham.
"keep psychology, keep your money". Ardiansyah
Berikut pembelajaran yg bisa saya sampaikan.
Maaf apabila terdapat kata-kata yg menyinggung dan salah.
Terimakasih..
Comments
Post a Comment