Lima Prinsip Lo Kheng Hong
Siapa yang tidak kenal dengan bapak yang satu ini? Yap, beliau adalah investor nomor 1 di Indonesia yang dijuluki sebagai Warren Buffet dari Indonesia.
Bapak Lo Kheng Hong lahir di Jakarta, 20 Februari 1959 adalah seorang value investor Indonesia. Beliau mengawali investasinya pada usia 30 tahun, berbeda dengan Warren Buffet yang mengawali investasi pada usia 11 tahun. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan beliau untuk berinvestasi.
Hampir setiap hari dari pagi, siang, sore hingga malam ia duduk di taman dekat rumah berisi kamboja dan pohon mangga yang rindang melakukan 3 hal yang ia sebut sebagai RTI, yaitu reading, thinking, dan investing. Ia membaca 4 koran yang datang ke rumah setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Ia menggunakan sedikit uang dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia di 5 benua. Setidaknya 2 kali dalam setahun ia bepergian ke luar negeri. Ia mengatakan sebagai orang yang bebas, tidak punya bos, tidak punya kantor, tidak punya pelanggan, dan tidak punya karyawan.
Lima prinsip yang selalu beliau terapkan dalam berinvestasi :
1. Lihat manajemennya. Apakah dikelola oleh orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan saya kagumi.
2. Perhatikan usahanya, di masa depan akan seperti apa bisnis itu? Misalnya 5-10 tahun ke belakang. Kalau itu untung, kemungkinan ke depan juga akan untung.
3. Cari perusahaan yang labanya besar. Hitung berapa besar profit marginnya dan return on equity (ROE) yang merupakan tingkat pengembalian modal: rasio laba bersih terhadap total modal.
4. Pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.
5. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis.
Sumber : Wikipedia
Join Telegram : Telegram, Line
Sebenarnya prinsip dasar aturan trading harus dirancang untuk membantu menjelaskan keseluruhan gagasan trading berdasarkan analisis teknikal bagi pemula, dan menjadi garis petunjuk metodologi trading bagi para praktisi berpengalaman. Aturan ini nantinya menjadi perangkat kunci analisis teknikal dan bagaimana menerapkannya untuk mengidentifikasi peluang-peluang "buy" dan "sell".
ReplyDelete