Official Line, Channel Telegram, Investing.com

Join Official Line Join Grup Follow Us

Analisis Fundamental Dalam Memilih Saham Tahap 2



Haloo, masih semangat buat nabung saham kan? Yupps, jangan sampai patah semangat untuk terus nabung saham yaa hehehe Sekarang kita akan membahas analisis fundamental lanjutan dari analisis yang lalu. Minggu lalu, kita telah membahas EPS, PER, DER, dan ROE lengkap dengan cara menghitungnya. Nah, pada analisis kali ini kita akan membahas rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio likuiditas. Yuk, langsung saja kita bahas!


1. Rasio profitabilitas

Dalam rasio ini, ada tiga rasio, yaitu rasio GPM, OPM, dan NPM.

Gross Profit Margin (GPM) = Laba kotor / pendapatan

Operating Profit Margin (OPM) = Laba operasi / pendapatan

Net Profit Margin (NPM) = Laba bersih / pendapatan

Rasio ini akan menunjukkan seberapa baik perusahaan memperoleh pendapatan dari investasi yang dilakukan. Untuk memperoleh angka-angka tersebut, kita bisa menemukannya di laporan laba rugi emiten. GPM digunakan untuk mengetahui seberapa besar margin barang atau jasa yang dijual perusahaan. OPM digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan setelah dikurangi beban-beban operasional. Sedangkan NPM, digunakan untuk mengetahui besar keuntungan bersih dibandingkan pendapatan.

2. Rasio Aktivitas

Dalam rasio ini, kita akan mengetahui seberapa baik perusahaan dalam mengelola aset yang dimilikinya. Rasio-rasio yang digunakan yaitu Asset turnover dan Inventory turnover

Asset Turnover = Pendapatan / Rata-rata total aset

Rasio asset turnover yang menurun atau rendah dapat menandakan jika penjualan perusahaan menurun atau perusahaan baru saja berinvestasi pada aset yang bernilai tinggi. Akan tetapi, perusahaan biasanya berinvestasi pada aset bernilai tinggi menggunakan utang. Untuk mengetahuinya secara pasti, “Rata-rata total aset” bisa diganti dengan “Rata-rata aset tetap bersih” .

Inventory turnover = Harga pokok penjualan / rata-rata persediaan

Rasio ini digunakan untuk mengetahui perputaran bahan baku atau barang jadi yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi, menandakan perputaran yang baik, tapi jika terlalu tinggi juga tidak baik, menandakan perusahaan tidak punya persediaan yang cukup untuk menghadapi kejadiaan di luar dugaan.

3. Rasio Likuiditas

Rasio ini akan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Lancar

Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan dalam menganalisis likuiditas perusahaan. Current ratio berisikan mulai dari kas, piutang, hingga persediaan. 

Level likuiditas perusahaan berbeda tergantung industrinya. Namun yang pasti, Current ratio harus diatas 1. Semakin besar, maka kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya semakin baik.


Kontribusi Artikel : Farhan Hilmi Mubarok


Sumber :
Filbert, Ryan dan William Prasetyo. 2017. Investasi Saham ala Fundamentalis Dunia. 
Jakarta: PT Elex Media Computindo

Dapatkan info dari kami dengan lebih mudah
Join Telegram : Channel, Bot Telegram, Line

Comments

INDEX