Psikologi Trading
Banyak Trader atau Investor masih sering mengalami kerugian dalam transaksi saham atau belum konsisten dalam mendapatkan keuntungan. Kenapa bisa terjadi? Kita pastinya ingin mendapatkan gain/cuan yang banyak dari bertransaksi saham, tetapi bukannya mendapatkan cuan yang banyak malah mendapat kerugian dari kesalahan kita sendiri. Kesalahan sendiri yang dimaksud itu seperti apa? Keinginan dalam mendapatkan cuan besar membuat kita buta akan realita yang terjadi. Secara tidak sadar banyak Trader yang mengejar harga saham yang sudah naik tinggi hanya untuk memuaskan hasratnya agar mendapatkan cuan besar. Permasalahan diatas disebut dengan Psikologi Trading.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno : Psychē yang berarti jiwa dan Logia yang artinya ilmu. Sehingga dari arti katanya, Psikologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Secara definisi, Psikologi adalah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku dan fungi mental manusia secara ilmiah.
Otak Manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu otak reptil (Reptilian Brain), otak emosional (Emotional Brain), otak rasional (Thinking Brain).
Otak Reptil (Reptilian Brain) adalah bagian dari pikiran tidak sadar (Subconcious Mind). Otak reptil ini akan bereaksi jika kita mengalami bahaya. Sebagai contoh, saat anda sedang berjalan santai ditaman dan tiba-tiba anda bertemu dengan hewan liar, secara tidak sadar anda akan langsung berlari dengan kencangnya menjauhi hewan tersebut.
Otak Emosional (Emotional Brain) adalah bagian otak yang menangani emosi atau disebut dengan otak Limbic. Otak ini akan berfungsi saat kita merasakan kesenangan atau kesedihan. Sebagai contoh, saat anda mendapatkan undian berhadiah pastinya ada rasa gembira, sebaliknya jika anda memperoleh musibah pastinya ada rasa sedih.
Otak Rasional (Thinking Brain) adalah bagian otak yang menangani keputusan secara rasional atau berdasarkan logika dan secara sadar. Otak rasional bisa disebut dengan Neocortex. Otak ini akan berfungsi pada saat membuat keputusan dalam suatu permasalahan. Sebagai contoh, anda diberi soal untuk dikerjakan dan pastinya anda akan berpikir dengan logika untuk menjawab soal tersebut.
Apa kaitannya pengertian diatas dengan Psikologi Trading?
Psikologi Trading sangat penting kita gunakan dalam bertransaksi saham. Kenapa? Karena, jika kita hanya asal-asalan saja dalam bertransaksi saham atau sepintar apapun analisa kita mengenai suatu saham akan percuma dan sia-sia kalau psikologi trading kita kacau.
Perilaku Trading
Perilaku yang hampir semua Trader alami :
Overtrading : Trader yang melakukan transaksi saham dengan frekuensi yang berlebihan. Contoh : Sclaper.
Terdapat 2 alasan yang memicu seorang Trader melakukan overtrading :
1) Mereka merasa bahwa semakin sering trading, semakin banyak keuntungan yang didapat. Hal tersebut SALAH, karena yang membuat trading berhasil bukanlah kuantitas, melainkan kualitas trading.
2) Merasa dirinya sedang hebat, sehingga semakin banyak bertransaksi. Adapula Trader yang merugi melakukan banyak transaksi untuk menutupi kerugiannya.
Kecanduan Trading : Kondisi yang sama halnya mengkonsumsi suatu zat terlarang. Kecanduan trading sulit untuk dihentikan meskipun orang yang kecanduan ingin berhenti.
Gejala kecanduan trading :
1) Menggunakan waktu luang untuk mengamati pasar
2) Mendahulukan trading dibandingkan hal utama lainnya, seperti pekerjaan atau keluarga
3) Tidak sabar menanti trading kembali
4) Selalu trading setiap waktu dan kondisi pasar
5) Menggunakan banyak uang untuk trading
Perilaku Judi Dalam Trading : Trader yang melakukan transaksi tanpa perhitungan dan manajemen risiko, sehingga lebih cenderung berspekulasi dalam tradingnya.
Penyebab trader berperilaku judi :
1) Tidak sadar sedang berperilaku seperti judi. Bertransaksi saham tanpa pengetahuan yang cukup dan sembarangan
2) Kenikmatan atau ketagihan. Sekali berspekulasi dan mendapat return yang tinggi akan menyebabkan trader ketagihan untuk melakukan transaksi
Ciri-ciri trader yang cenderung berperilaku seperti judi :
1) Kecanduan trading
2) Bertransaksi saham hanya mengandalkan feeling atau keberuntungan semata
3) Tidak bisa mengendalikan emosi
4) Keinginan untuk mendapatkan sensasi kenikmatan saat trading
Stress Dalam Trading : Trader akan stres saat saham yang dimilikinya mengalami penurunan, hal ini biasa terjadi saat kondisi pasar sedang tidak mendukung.
Pemicu stres saat trading :
1) Tekanan untuk menghasilkan profit
2) Tekanan untuk tidak kehilangan uang
3) Keragu-raguan pada pasar yang tidak menentu
4) Tidak memiliki Trading Plan yang baik
5) Mencari-cari berita
Depresi Karena Trading : suasana terpujuk dan sedih begitu dalam karena cara trading yang salah atau mengalami banyak kerugian dalam trading.
Penyebab trader mengalami depresi :
1) Menghabiskan banyak uang, bahkan tabungan untuk bertransaksi saham tapi belum profit konsisten
2) Terjadi penurunan saham yang begitu dalam sehingga sudah tidak memungkinan melakukan cut loss bagi trader
Bagaimana kita agar terhindar dari perilaku trading seperti yang sudah dijelaskan diatas? apakah harus berhenti trading untuk selama-lamanya? atau harus meninggalkan dunia saham dan tidak pernah kembali?
Kabar baiknya adalah tidak perlu berhenti trading ataupun meninggalkan dunia saham untuk selama-lamanya. Kita bisa terhindar dari perilaku-perilaku trader diatas dengan cara merubah kebiasaan-kebiasaan yang cenderung menjerumuskan kita ke dalam lembah hitam trading.
HIGH QUALITY TRADING = HIGH PROFITS
LOW QUALITY TRADING = LOW PROFIT
Dengan meningkatkan kualitas trading kita (ingat, kualitas dan bukan kuantitas) maka kita akan mendapatkan profit yang tinggi. Sebaliknya, jika kualitas trading kita rendah maka profit yang akan kita dapatkan juga rendah.
Kualitas trading yang baik itu seperti apa? dan trading yang buruk itu seperti apa?
Kualitas trading yang baik misalnya membiarkan profit kita terus mengalami kenaikan seiring kenaikan harga saham yang kita miliki dan segera melakukan proteksi dari saham-saham yang mengalami kerugian, serta mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan posisi beli maupun posisi jual. Sebaliknya, kualitas trading yang buruk seperti membiarkan kerugian bertambah besar karena sangat takut untuk kehilangan uang dan segera melakukan ambil untung dari saham-saham yang mengalami kenaikan, serta tidak paham kapan melakukan posisi beli maupun jual.
Terdapat tiga kategori dalam bertransaksi saham :
1) Mindset
2) Money Management
3) Methode
Kategori diatas sudah diurutkan berdasarkan prioritas. Dalam bertransaksi saham tentu kita harus mengedepankan pola pikir serta psikologi trading yang baik dan benar agar terhindar dari ciri-ciri trading yang buruk seperti penjelasan diatas. Setelah kita berhasil mengatur mindset, maka kita harus bisa melakukan money management yang baik dan benar pula. Money management yang baik dan benar adalah jangan kita letakan seluruh modal kita hanya pada satu saham saja, tetapi harus melakukan diversifikasi ke beberapa saham dengan sektor yang berbeda.
Diversifikasi sangat diperlukan dalam transaksi saham, apabila salah satu saham kita mengalami penurunan maka total kerugian akan terlindungi oleh saham-saham lain yang mengalami kenaikan. Contoh sederhana, misalkan kita punya 5 saham diportfolio dan terdapat 1 saham mengalami kerugian -2,8%, namun 4 saham lainya memperoleh total keuntungan 20% sehingga bisa melindungi portfolio kita dari saham yang mengalami kerugian tersebut.
Beberapa hal yang menyebabkan trader mengalami kerugian karena Money Management yang buruk :
1) Menggunakan margin secara berlebihan
2) Cenderung spekulatif
3) Tidak mau melewatkan kesempatan
4) Overtrading
Berikut tips mengelola Money Management dengan baik dan benar :
1) Gunakan uang dingin (uang khusus) untuk bertransaksi saham
2) Mengalokasikan dana secukupnya untuk trading. Semisal, seluruh dana dibagi menjadi beberapa persen untuk masing-masing saham.
3) Melakukan diversifikasi saham
4) Jangan fokus terhadap profit ataupun loss, melainkan fokus dan disiplin pada trading plan.
Methode adalah aplikasi yang kita gunakan untuk bertransaksi saham. Sebagus apapun aplikasi serta fitur-fiturnya, tidak akan bisa membuat kita profit secara konsisten tanpa melakukan Mindset dan Money Management yang baik dan benar.
Tips agar menjadi trader atau investor yang bijak:
1) Jangan terlalu banyak memakai indikator, pakailah indikator yang bisa anda pahami dengan mudah. Lalu pertajam analisis menggunakan indikator tersebut.
2) Kurangi arus informasi dan selektif dalam menanggapi berita.
3) Lakukan analisis sendiri. Salah akan keputusan sendiri lebih baik daripada dari orang lain.
4) Carilah mentor yang bisa membimbing anda agar bertransaksi saham dengan benar.
5) Jangan berhenti untuk terus belajar dan jangan pernah merasa cukup akan ilmu pengetahuan.
Terimakasih telah membaca artikel kami sampai selesai. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda kedepannya.
Join Telegram : Channel, Bot Telegram
Diversifikasi sangat diperlukan dalam transaksi saham, apabila salah satu saham kita mengalami penurunan maka total kerugian akan terlindungi oleh saham-saham lain yang mengalami kenaikan. Contoh sederhana, misalkan kita punya 5 saham diportfolio dan terdapat 1 saham mengalami kerugian -2,8%, namun 4 saham lainya memperoleh total keuntungan 20% sehingga bisa melindungi portfolio kita dari saham yang mengalami kerugian tersebut.
Beberapa hal yang menyebabkan trader mengalami kerugian karena Money Management yang buruk :
1) Menggunakan margin secara berlebihan
2) Cenderung spekulatif
3) Tidak mau melewatkan kesempatan
4) Overtrading
Berikut tips mengelola Money Management dengan baik dan benar :
1) Gunakan uang dingin (uang khusus) untuk bertransaksi saham
2) Mengalokasikan dana secukupnya untuk trading. Semisal, seluruh dana dibagi menjadi beberapa persen untuk masing-masing saham.
3) Melakukan diversifikasi saham
4) Jangan fokus terhadap profit ataupun loss, melainkan fokus dan disiplin pada trading plan.
Methode adalah aplikasi yang kita gunakan untuk bertransaksi saham. Sebagus apapun aplikasi serta fitur-fiturnya, tidak akan bisa membuat kita profit secara konsisten tanpa melakukan Mindset dan Money Management yang baik dan benar.
Tips agar menjadi trader atau investor yang bijak:
1) Jangan terlalu banyak memakai indikator, pakailah indikator yang bisa anda pahami dengan mudah. Lalu pertajam analisis menggunakan indikator tersebut.
2) Kurangi arus informasi dan selektif dalam menanggapi berita.
3) Lakukan analisis sendiri. Salah akan keputusan sendiri lebih baik daripada dari orang lain.
4) Carilah mentor yang bisa membimbing anda agar bertransaksi saham dengan benar.
5) Jangan berhenti untuk terus belajar dan jangan pernah merasa cukup akan ilmu pengetahuan.
Terimakasih telah membaca artikel kami sampai selesai. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda kedepannya.
JANGAN MUDAH MENYERAH
TERUSLAH BELAJAR
Referensi sekaligus mengutip dari Buku "Psikologi Trading" karya Desmond Wira.
trader pemula yang blum paham cara kerja forex ini gan. padahal dalam trading, terdapat tiga hal penting untuk suses dalam bertransaksi forex:
ReplyDelete1) Mindset
2) Money Management
3) Methode
jika feeling termasuk dalam metode trading, hasil akan mengecewakan gan, karna market bergerak tidak berdasarkan feeling gan