Official Line, Channel Telegram, Investing.com

Join Official Line Join Grup Follow Us

Richard Thaler : Pemenang Nobel Ekonomi 2017


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Richard Thaler, profesor ekonomi University of Chicago meraih hadiah Nobel di bidang ekonomi. Thaler memenangkan hadiah sebesar 9 juta krona Swedia atau setara US$ 1,1 juta.

"Saya akan membelanjakannya secara irasional mungkin," kata Thaler seperti dikutip CNN Money.

Dia menambahkan, nilai terpenting karyanya adalah pemahaman bahwa, "Pelaku ekonomi adalah manusia dan bawa model ekonomi harus ," kata dia.

Thaler yang kini berusia 72 tahun merupakan satu dari pionir perilaku ekonomi dan finansial. Selama 40 tahun, Thaler mempelajari bias dan godaan manusia atas keputusan ekonomi dan finansial ketika banyak ekonom lain lebih melihat orang mengambil keputusan finansial secara rasional.

Thaler merupakan salah satu pionir dalam kajian bahwa manusia kadangkala membuat keputusan irasional dan bagaimana manusia bisa didorong untuk membuat keputusan yang lebih pintar. "Dia membuat ekonomi lebih manusiawi," kata Peter Gärdenfors, anggota komite Nobel.

Karya Thaler tak hanya dikenal di lingkungan akademis. Bukunya yang berjudul Nudge: Improving Decisions About Health, Wealth and Happiness yang ditulis pada 2008 bersama Cass Sunstein profesor hukum sekaligus mantan penasihat Gedung Putih pada masa Barack Obama, amat populer.

Thaler dan Sunstein berpendapat bahwa bagaimana orang mengambil keputusan dan perilaku ekonomi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah utama masyarakat dan mempengaruhi kebijakan publik. The Economist dan Financial Times mendapuk buku ini sebagai book of the year.

Karya Thaler juga mempengaruhi keputusan pemerintah. Pada tahun 2010, Inggris membentuk Behavioral Insight Team yang kemudian disebut sebagai Nudge Unit. Unit ini menciptakan kebijakan untuk mendorong warga Inggris membuat pilihan lebih baik yang bisa menghemat uang negara. Thaler merupakan penasihat tim ini.

Pemerintahan Obama menerbitkan perintah presiden pada 2015 yang disebut Using Behavioral Science Insights to Better Serve the American People. Perintah ini mendorong departemen pemerintahan dan lembaga federal untuk mengidentifikasi kebijakan, program, dan operasional untuk menggunakan ilmu perilaku sehingga menghasilkan perbaikan substansial dalam kesejahteraan publik dan memangkas biaya.

"Teori Thaler menjelaskan bagaimana orang menyederhanakan pengambilan keputusan finansial dengan membagi akun terpisah di benak mereka, memusatkan pada dampak sempit tiap keputusan individu daripada dampak keseluruhan," ungkap Royal Swedish Academy of Sciences.

The Royal Academy tiap tahun memberikan pengharagaan Sveriges Riksbank Prize in Economic Science atau Nobel bidang ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel. Thaler merupakan Pemenang Nobel ekonomi ke-29 yang berasal dari University of Chicago selama 49 tahun usia penghargaan ini.

Karya Thaler lainnya adalah Quasi-Rational Economics, The Winner's Curse: Paradoxes and Anomalies of Economic Life, dan Advances in Behavioral Finance. Thaler adalah direktur Center for Decision Research dan co-director dengan Pemenang Nobel lainnya, Robert Shiller, untuk Behavioral Economics Project pada National Bureau of Economic Research.

Lahir di New Jersey, Thaler lulus sarjana dari Case Western Reserve University tahun 1967. Dia mendapatkan gelar master dari University of Rochester tahun 1970 dan gelar doktor tahun 1974, juga di Rochester. Thaler bergabung di Booth School of Business, University of Chicago tahun 1995.

Sumber Kontan

Baca juga :
KENAIKAN HARGA MINYAK
PMI SEKTOR JASA CHINA TURUN KE LEVEL TERENDAH
SWING TRADING OF THE WEEK
MEMILAH SAHAM LIKUID YANG MURAH
PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL


Join Telegram : Channel, Bot Telegram

Comments

INDEX