10 Ciri Orang dengan Kecerdasan Emosional yang Tinggi
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada orang yang tampaknya sangat sukses baik dalam kehidupan pribadi maupun karir profesional mereka ? Pernah berpikir bahwa mungkin mereka memiliki kecerdasan emosi tinggi? Bagaimana cirinya? Yuk baca artikel ini.
Apa itu Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence = EI)?
Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi diri dan emosi orang lain.
Mencakup apa saja ?
1. Kesadaran emosional, yang mencakup kemampuan mengidentifikasi emosi diri sendiri dan emosi orang lain.
2. Kemampuan untuk memanfaatkan emosi dan menerapkannya pada tugas seperti pemecahan masalah.
3. Kemampuan mengelola emosi Anda seperti bisa tenang saat marah.
Illustration Source : sojisubar.com
Seperti Apa Orang Dengan EI tinggi ?
Jika ingin tahu apakah Anda memiliki kecerdasan emosional tinggi (EI) atau ingin meningkatkan EI Anda agar berhasil dalam kehidupan dan karir, maka berikut adalah 10 kualitas yang dimiliki orang-orang dengan EI tinggi.
1. Mereka bukan perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis bisa menghalangi menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Mengapa? Karena sikap perfeksionis menyebabkan orang kesulitan untuk memulai, menunda-nunda, dan terus mencari jawaban yang tepat. Orang dengan EI tinggi bukan perfeksionis.
Mereka menyadari bahwa kesempurnaan tidak ada dan terus maju. Jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan melakukan penyesuaian dan belajar darinya.
Pengalaman saya nih. Dulu saya bisa menghabiskan waktu lama hanya untuk membuat satu paragraf tulisan cerpen. Utak atik kalimat terus menerus, sekedar agar gambaran yang diperoleh pembaca bisa persis dengan yang saya inginkan. Akibatnya sebelum satu tulisan selesai, saya sudah kehabisan energi.
Hasilnya ? Berjudul-judul tulisan tanpa ada satupun yang selesai. Cara itu kemudian saya tinggalkan. Saya menahan diri untuk tidak melakukan editing saat menulis. Editing saya lakukan setelah satu tulisan selesai. Dan saya juga membatasi frekuensi edit. Tidak boleh lebih dari 3x.
2. Tahu bagaimana menyeimbangkan kerja dan bermain
Bekerja terus menerus hingga tidak merawat diri sendiri menambah stres dan masalah kesehatan yang sebetulnya tidak perlu bagi hidup. Orang-orang dengan EI tinggi tahu kapan waktunya bekerja dan kapan harus bermain.
Jika mereka perlu melepaskan diri dari rutinitas selama beberapa jam atau bahkan sepanjang weekend, mereka akan melakukannya. Mereka tahu bahwa mereka juga memerlukan waktu untuk melepaskan tekanan atau mengurangi tingkat stres.
Untuk para ibu yang paling sering terjebak rutinitas rumah, barangkali mulai sekarang bisa lebih memperhatikan keseimbangan diri. Piring kotor, tempat tidur berantakan, mainan bercecer, akan selalu ada sepanjang minggu. Cobalah, saat weekend, bersihkan seperlunya saja. Tinggalkan rutinitas, nonton bioskop, window shopping, nyalon dll.
Untuk para bapak, saat weekend, matikan saja ponsel. Saatnya olahraga atau menekuni hobby atau apapun untuk menghibur. Percayalah, ini semacam recharge energi.
Time To Relax Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
3. Tidak takut pada perubahan
Orang-orang yang cerdas secara emosional menyadari bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan Rasa takut akan perubahan bisa menghalangi kesuksesan , jadi orang dengan EI tinggi memilih beradaptasi dengan perubahan di sekitar mereka. Mereka lebih memilih menyusun rencana jika ada perubahan.
No Fear Of Change Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
4. Mereka tidak mudah terganggu oleh lingkungan ( terdistraksi )
Orang dengan EI tinggi memiliki kemampuan untuk memperhatikan tugas yang ada dan tidak mudah terganggu oleh lingkungan sekitar. Jika ada gangguan, mereka akan menanggapi seperlunya, kemudian kembali lagi pada tugas.
Bagaimana dengan orang-orang yang mengalami gangguan konsentrasi dari kondisi pribadinya ? Bisakah mereka juga sukses seperti mereka yang ber EI tinggi ini ?
Pasti bisa. Kenali dulu apa penyebab yang paling mengganggu ? Lalu minimalisasi gangguan itu. Selesaikan satu tugas demi satu tugas. Lain waktu akan saya tulis mengenai ini, karena saya sendiri termasuk yang sulit fokus dan mudah terganggu, mulai dari hal kecil sampai hal penting (I'm a profesional procrastinator hahaha )
No Distraction Source : 51k.com edited by Mama Totik
5. Punya empati
Bisa berhubungan dengan orang lain, menunjukkan belas kasihan, dan meluangkan waktu untuk membantu seseorang adalah komponen penting dari EI. Selain itu, empati juga membuat orang dengan EI tinggi penasaran pada orang lain. Itu membuat mereka untuk mengajukan banyak pertanyaan setiap kali bertemu dengan orang baru. Tapi beda sekali dengan kepo lho ya. Keingintahuan ini didorong empati dan bukan sekedar rasa ingin tahu.
Empathy Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
6. Mereka tahu kekuatan dan kelemahan diri
Orang yang cerdas secara emosional tahu apa yang mereka sukai dan apa yang tidak. Mereka tidak hanya menerima kekuatan dan kelemahan mereka tapi juga tahu bagaimana memanfaatkannya. Sehingga bisa memilih bekerja dengan orang yang tepat dalam situasi yang tepat.
Misalnya si A tahu bahwa dirinya lemah dalam public speaking, tapi kuat dalam konsep. Maka dia akan memilih partner kerja yang bisa menutupi kekurangannya. Si B tahu bahwa dirinya hebat dalam disain tetapi lemah dalam pemasaran, maka dia tidak akan ngeyel memasarkan produknya sendirian tetapi menggandeng marketing handal.
7. Mereka bermotivasi sendiri
Apakah anda seorang yang ambisius dan pekerja keras yang termotivasi untuk mencapai sebuah tujuan - dan bukan hanya karena ada reward di akhir? Jika ya, maka anda adalah orang dengan EI tinggi.
Pasti kenal Dino Patijalal kan? Dia pernah mengatakan dalam salah satu interview, saya lupa di mana. Ayahnya memberi nasehat begini:"Bekerjalah sebaik-baiknya, maka penghargaan akan datang dengan sendirinya". Prinsip itu yang dia lakukan hingga sekarang. Dan ternyata itu memang mendatangkan kesuksesan baginya.
Saya pernah bingung melihat seorang teman yang menurut saya sangat idealis dan gigih bekerja di sebuah instansi, sementara pekerjaannya itu tidak sepadan dengan gaji yang dia terima. Dia sendiri cerita bahwa teman-temannya sendiri lebih memilih prinsip "wani piro" alias nggak akan kerja kalau bayaran tidak sepadan. Dia cerita begini, "Saya nggak punya koneksi, jadi yang bisa saya lakukan ya hanya menunjukkan bahwa saya bisa bekerja dengan baik. Lagipula saya bekerja ini juga untuk mewujudkan ide-ide saya kok"
Lima tahun berlalu dan ketika kemarin ketemu dia sudah jadi pejabat di instansi itu sementara teman-temannya tenggelam. Jadisemangat pejuang sejati itu selalu dimiliki oleh orang dengan EI tinggi.
8. Mereka tidak berkutat di masa lalu
Orang-orang dengan EI tinggi tidak memiliki waktu untuk berkutat di masa lalu karena mereka terlalu sibuk merenungkan kemungkinan yang akan terjadi esok.
Mereka tidak membiarkan dirinya ditelan kesalahan masa. Kesalahan masa lalu diambil sebagai pelajaran untuk bangkit. Cepat move on. Jika punya usaha dan bangkrut, mereka mungkin sedih. Tapi tidak berlama-lama. Melainkan menarik pelajaran apa yang bisa didapat dari kesalahannya. Dan bangkit untuk memperbaikinya.
9. Fokus pada hal yang positif
Orang yang cerdas secara emosional lebih suka mencurahkan waktu dan tenaga mereka untuk memecahkan suatu masalah. Mereka selalu berusaha melihat secara positif dan apa yang bisa dilakukan.
Contoh sederhana :
1. Daging mahal ?
Pikiran positif: Kan sumber protein bukan cuma daging. Ada tahu, tempe, telur,daging ayam, ikan dll. Sekalian kesempatan belajar resep masakan selain daging.
2. Cabe mahal.
Pikiran positif: Jangan pakai banyak-banyaklah, malah sehat untuk pencernaan.
3. Mobil dipakai ayah padahal harus ke kampus
Pikiran positif: Ada taksi, taksi online, ojek, angkot dll. Hitung-hitung bagi rejeki dengan orang lain
4. Paper ditolak dosen
Pikiran Positif: Diberi kesempatan untuk menyempurnakan paper. Lumayan, hitung-hitung tambahan ilmu cara membuat tulisan berkualitas, dst. Oh ya, orang dengan EI tinggi akan memilih menghabiskan waktu dengan orang positif lainnya dan bukan orang yang terus-menerus mengeluh.
10. Dapat menetapkan batasan
Di satu sisi orang dengan EI tinggi memiliki empati, care dan solider pada sesama, di sisi lain mereka juga tegas menetapkan batasan. Mereka tahu bagaimana mengatakan tidak kepada orang lain.
Orang dengan EI tinggi tidak akan mau stress karena memiliki terlalu banyak komitmen. Mereka memilih mengatakan tidak karena hal itu membebaskan mereka dari menyelesaikan komitmen sebelumnya. Ada orang yang menolak tugas tetapi lebih karena takut komitmen. Yang ini sih bukan EI tinggi melainkan pengecut.
Sebaliknya ada juga yang tidak pernah menolak. Mungkin karena tidak mengerti apa itu komitmen atau merasa takut dituding tidak solider. Ini juga bukan orang dengan EI tinggi.
Orang dengan EI tinggi sudah memperhitungkan kekuatannya entah itu waktu atau kemampuan pribadi. Jika melebihi batas, dia akan menolak. Jadi patokan dia bukan orang lain melainkan kemampuan dirinya sendiri
Sorry to Say. KoreaUpdate
Nah, bagaimana setelah membaca semua itu? Apa anda termasuk orang yang memiliki EI tinggi seperti di atas? Selamat kalau begitu. Setidaknya anda sudah punya bekal untuk sukses. Bagi yang tidak memenuhi ciri di atas, jangan khawatir. Pelajari dan cobalah menerapkan ke pola pikir anda.
Semoga bermanfaat , salam.
Jika ingin tahu apakah Anda memiliki kecerdasan emosional tinggi (EI) atau ingin meningkatkan EI Anda agar berhasil dalam kehidupan dan karir, maka berikut adalah 10 kualitas yang dimiliki orang-orang dengan EI tinggi.
1. Mereka bukan perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis bisa menghalangi menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Mengapa? Karena sikap perfeksionis menyebabkan orang kesulitan untuk memulai, menunda-nunda, dan terus mencari jawaban yang tepat. Orang dengan EI tinggi bukan perfeksionis.
Mereka menyadari bahwa kesempurnaan tidak ada dan terus maju. Jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan melakukan penyesuaian dan belajar darinya.
Pengalaman saya nih. Dulu saya bisa menghabiskan waktu lama hanya untuk membuat satu paragraf tulisan cerpen. Utak atik kalimat terus menerus, sekedar agar gambaran yang diperoleh pembaca bisa persis dengan yang saya inginkan. Akibatnya sebelum satu tulisan selesai, saya sudah kehabisan energi.
Hasilnya ? Berjudul-judul tulisan tanpa ada satupun yang selesai. Cara itu kemudian saya tinggalkan. Saya menahan diri untuk tidak melakukan editing saat menulis. Editing saya lakukan setelah satu tulisan selesai. Dan saya juga membatasi frekuensi edit. Tidak boleh lebih dari 3x.
2. Tahu bagaimana menyeimbangkan kerja dan bermain
Bekerja terus menerus hingga tidak merawat diri sendiri menambah stres dan masalah kesehatan yang sebetulnya tidak perlu bagi hidup. Orang-orang dengan EI tinggi tahu kapan waktunya bekerja dan kapan harus bermain.
Jika mereka perlu melepaskan diri dari rutinitas selama beberapa jam atau bahkan sepanjang weekend, mereka akan melakukannya. Mereka tahu bahwa mereka juga memerlukan waktu untuk melepaskan tekanan atau mengurangi tingkat stres.
Untuk para ibu yang paling sering terjebak rutinitas rumah, barangkali mulai sekarang bisa lebih memperhatikan keseimbangan diri. Piring kotor, tempat tidur berantakan, mainan bercecer, akan selalu ada sepanjang minggu. Cobalah, saat weekend, bersihkan seperlunya saja. Tinggalkan rutinitas, nonton bioskop, window shopping, nyalon dll.
Untuk para bapak, saat weekend, matikan saja ponsel. Saatnya olahraga atau menekuni hobby atau apapun untuk menghibur. Percayalah, ini semacam recharge energi.
Time To Relax Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
3. Tidak takut pada perubahan
Orang-orang yang cerdas secara emosional menyadari bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan Rasa takut akan perubahan bisa menghalangi kesuksesan , jadi orang dengan EI tinggi memilih beradaptasi dengan perubahan di sekitar mereka. Mereka lebih memilih menyusun rencana jika ada perubahan.
No Fear Of Change Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
4. Mereka tidak mudah terganggu oleh lingkungan ( terdistraksi )
Orang dengan EI tinggi memiliki kemampuan untuk memperhatikan tugas yang ada dan tidak mudah terganggu oleh lingkungan sekitar. Jika ada gangguan, mereka akan menanggapi seperlunya, kemudian kembali lagi pada tugas.
Bagaimana dengan orang-orang yang mengalami gangguan konsentrasi dari kondisi pribadinya ? Bisakah mereka juga sukses seperti mereka yang ber EI tinggi ini ?
Pasti bisa. Kenali dulu apa penyebab yang paling mengganggu ? Lalu minimalisasi gangguan itu. Selesaikan satu tugas demi satu tugas. Lain waktu akan saya tulis mengenai ini, karena saya sendiri termasuk yang sulit fokus dan mudah terganggu, mulai dari hal kecil sampai hal penting (I'm a profesional procrastinator hahaha )
No Distraction Source : 51k.com edited by Mama Totik
5. Punya empati
Bisa berhubungan dengan orang lain, menunjukkan belas kasihan, dan meluangkan waktu untuk membantu seseorang adalah komponen penting dari EI. Selain itu, empati juga membuat orang dengan EI tinggi penasaran pada orang lain. Itu membuat mereka untuk mengajukan banyak pertanyaan setiap kali bertemu dengan orang baru. Tapi beda sekali dengan kepo lho ya. Keingintahuan ini didorong empati dan bukan sekedar rasa ingin tahu.
Empathy Source : sojisubar.com edited by Mama Totik
6. Mereka tahu kekuatan dan kelemahan diri
Orang yang cerdas secara emosional tahu apa yang mereka sukai dan apa yang tidak. Mereka tidak hanya menerima kekuatan dan kelemahan mereka tapi juga tahu bagaimana memanfaatkannya. Sehingga bisa memilih bekerja dengan orang yang tepat dalam situasi yang tepat.
Misalnya si A tahu bahwa dirinya lemah dalam public speaking, tapi kuat dalam konsep. Maka dia akan memilih partner kerja yang bisa menutupi kekurangannya. Si B tahu bahwa dirinya hebat dalam disain tetapi lemah dalam pemasaran, maka dia tidak akan ngeyel memasarkan produknya sendirian tetapi menggandeng marketing handal.
7. Mereka bermotivasi sendiri
Apakah anda seorang yang ambisius dan pekerja keras yang termotivasi untuk mencapai sebuah tujuan - dan bukan hanya karena ada reward di akhir? Jika ya, maka anda adalah orang dengan EI tinggi.
Pasti kenal Dino Patijalal kan? Dia pernah mengatakan dalam salah satu interview, saya lupa di mana. Ayahnya memberi nasehat begini:"Bekerjalah sebaik-baiknya, maka penghargaan akan datang dengan sendirinya". Prinsip itu yang dia lakukan hingga sekarang. Dan ternyata itu memang mendatangkan kesuksesan baginya.
Saya pernah bingung melihat seorang teman yang menurut saya sangat idealis dan gigih bekerja di sebuah instansi, sementara pekerjaannya itu tidak sepadan dengan gaji yang dia terima. Dia sendiri cerita bahwa teman-temannya sendiri lebih memilih prinsip "wani piro" alias nggak akan kerja kalau bayaran tidak sepadan. Dia cerita begini, "Saya nggak punya koneksi, jadi yang bisa saya lakukan ya hanya menunjukkan bahwa saya bisa bekerja dengan baik. Lagipula saya bekerja ini juga untuk mewujudkan ide-ide saya kok"
Lima tahun berlalu dan ketika kemarin ketemu dia sudah jadi pejabat di instansi itu sementara teman-temannya tenggelam. Jadisemangat pejuang sejati itu selalu dimiliki oleh orang dengan EI tinggi.
8. Mereka tidak berkutat di masa lalu
Orang-orang dengan EI tinggi tidak memiliki waktu untuk berkutat di masa lalu karena mereka terlalu sibuk merenungkan kemungkinan yang akan terjadi esok.
Mereka tidak membiarkan dirinya ditelan kesalahan masa. Kesalahan masa lalu diambil sebagai pelajaran untuk bangkit. Cepat move on. Jika punya usaha dan bangkrut, mereka mungkin sedih. Tapi tidak berlama-lama. Melainkan menarik pelajaran apa yang bisa didapat dari kesalahannya. Dan bangkit untuk memperbaikinya.
9. Fokus pada hal yang positif
Orang yang cerdas secara emosional lebih suka mencurahkan waktu dan tenaga mereka untuk memecahkan suatu masalah. Mereka selalu berusaha melihat secara positif dan apa yang bisa dilakukan.
Contoh sederhana :
1. Daging mahal ?
Pikiran positif: Kan sumber protein bukan cuma daging. Ada tahu, tempe, telur,daging ayam, ikan dll. Sekalian kesempatan belajar resep masakan selain daging.
2. Cabe mahal.
Pikiran positif: Jangan pakai banyak-banyaklah, malah sehat untuk pencernaan.
3. Mobil dipakai ayah padahal harus ke kampus
Pikiran positif: Ada taksi, taksi online, ojek, angkot dll. Hitung-hitung bagi rejeki dengan orang lain
4. Paper ditolak dosen
Pikiran Positif: Diberi kesempatan untuk menyempurnakan paper. Lumayan, hitung-hitung tambahan ilmu cara membuat tulisan berkualitas, dst. Oh ya, orang dengan EI tinggi akan memilih menghabiskan waktu dengan orang positif lainnya dan bukan orang yang terus-menerus mengeluh.
10. Dapat menetapkan batasan
Di satu sisi orang dengan EI tinggi memiliki empati, care dan solider pada sesama, di sisi lain mereka juga tegas menetapkan batasan. Mereka tahu bagaimana mengatakan tidak kepada orang lain.
Orang dengan EI tinggi tidak akan mau stress karena memiliki terlalu banyak komitmen. Mereka memilih mengatakan tidak karena hal itu membebaskan mereka dari menyelesaikan komitmen sebelumnya. Ada orang yang menolak tugas tetapi lebih karena takut komitmen. Yang ini sih bukan EI tinggi melainkan pengecut.
Sebaliknya ada juga yang tidak pernah menolak. Mungkin karena tidak mengerti apa itu komitmen atau merasa takut dituding tidak solider. Ini juga bukan orang dengan EI tinggi.
Orang dengan EI tinggi sudah memperhitungkan kekuatannya entah itu waktu atau kemampuan pribadi. Jika melebihi batas, dia akan menolak. Jadi patokan dia bukan orang lain melainkan kemampuan dirinya sendiri
Sorry to Say. KoreaUpdate
Nah, bagaimana setelah membaca semua itu? Apa anda termasuk orang yang memiliki EI tinggi seperti di atas? Selamat kalau begitu. Setidaknya anda sudah punya bekal untuk sukses. Bagi yang tidak memenuhi ciri di atas, jangan khawatir. Pelajari dan cobalah menerapkan ke pola pikir anda.
Semoga bermanfaat , salam.
Penulis : Mama Totik
Sumber : Kompasiana
STAMINA BARU SEKTOR PROPERTY
2018 : BANGKITNYA SEKTOR PROPERTI
BUNGA BI TURUN, SEKTOR PROPERTI MASIH BELUM RESPONSE
TAHUN DEPAN, PENGGEMAR SAHAM PROPERTI WAIT AND SEE
PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL
Join Telegram : Channel, Bot Telegram
Comments
Post a Comment